Rabu, 11 September 2013


Mewawancarai kaka Student Board


Narasumber: Dahlia Triana Amanda
Pewawancara: Kel67



Pada tugas kelompok IP kali ini, kak Wandi menugaskan kita untuk mewawancarai salah satu anggota Student Board dan juga ISS/security . Dengan tema pilihan kelompok kami yaitu Prasetiya Mulya’s survival tips yang dimana berisi tentang kajian danpertanyaan bagaimanakah cara bagi kami para mahasiswa baru untuk menyesuaikan diri dan mengetahui medan kampus agar lebih fleksibel dalam menempatkan diri. Narasumber kel67 pada tugas ini adalah kak Dahlia Triana Amanda yang  mengambil jurusan Business 2012 batch 8, serta anggota dari Student Board divisi Art and Skill. Ia bersedai di wawancara ketika jam makan siang berlangsung di study hall Hadi Budiman.
Kak Dahlia panggilan akrabnya Dahel, dulunya adalah siswa SMA 1 dari Balikpapan sehingga pertanyaan pertama yang kami ajukan adalah bagaiman dantips bagi anak daerah yang awal masuk dan belum memiliki teman sama sekali untuk bisa bergaul dan mendapatkan teman baru dengan baik. Dan kak Dahel mengatakan bahwa kuncinya adalah jangan malu-malu untuk berkenalan dengan siapa saja, entah itu dengan teman sebaya ataupun dengan kaka kelas. Dan lebih sadar dir untuk membuka diri agar bisa lebih menyatu dengan lingkungan baru. Selain itu kak Dahel juga mengatakan bahwa salah satu penyesuaian yang paling sulit baginya adalah banyaknya tugas yang sangat jauh dari tugas tugas selama SMA dan juga pergaulan yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Untuk tips pergaulan ia mengatakan sebaiknya memilih teman yang memang bisa di andalkan dalam berbagai hal apalagi mengenai tugas dan juga pribadi yang baik. Berhubung dengan kenyataan ada banyaknya tugas dan deadline yang menumpuk, maka kak Dahel menyarankan bahwa ada tugas apapun itu langsung di kerjakan secepatnya jangan menunnggu akhir dari deadline, agar tidak ada tugas yang tertinggal dan menyebabkan stress apalagi depresi.  Dan apabila ada tugas kelompok, sebaiknya kerjakan apa yang bisa dikerjakan sendiri dulu agar tugasnya cepat beres dan bisa pindah fokus mengerjakan tugas yang lain. 
Nah ini dia, jika banyak tugas dan deadline menunggu sudah pasti banyak dari kita yang akan mengerjakan hingga larut malam bahkan subuh dan tidak tidur atau kekuangan waktu tidur. Dimana hal ini akan menyebabkan kita ngantu atau susah fokus di kelas akibat kecapean, saran dari ka k Dahel adalah sebaiknya jika memang sudah ngantuk banget di dalam kelas, ijin dengan FM untuk pergi ke toilet untuk cuci muka atau ijin ke toilet tapi pergi ke starmart sebentar untuk membeli  kopi. Dengan adanya banyak FM yang mengajar, sudah pasti tiap kepribadian juga jauh berbeda sehingga kita tidak bisa menyamakan kepribadian FM satu dengan yang lainnya, agar kita bisa akrab dan lebih jauh mengenal FM dengan baik sebaiknya kita bersikap baik, mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu serta menampilak diri dengan aktif di kelas.  Sehingga FM tersebut akan mengenal kita atau lebih baiknya mengetahui kita adalah murid di kelasnya dengan baik. Jika di antara kita ada yang merasa kurang cocok atau kurang pas dengan FM yang mengajar, sebaiknya di pikirkan secara betul apa yang membuat kita tidak cocok dengan FM tersebut dan bisa membicarakannya dengan mentor kelas masing masing agar ada solusi baiknya.
Lalu bagaiman cara mengejar ketinggalan jika kita baru masuk dari izin atau sakit yang cukup panjang?  Kak Dahel mengatakan bahwa mengejar ketinggalan materi tidaklah susah, cukup berusaha bertanya dengan teman dan belajar sendiri. Jika niat pasti ada jalannya. Lalu banyak juga yang mengatakan bahwa Civic’s education dan tutor tidaklah penting , sehingga kami menanyakan kebenaran tersebut ke pada kak Dahel, ia mengatakan bukan masalah penting atau tidaknya mata pelajaran tersebut, akan tetapi ada baiknya jika semua pelajaran kita anggap sama pentingnya karena jika nilai mata pelajaran kita jatuh di civic yang dimana menurut kita gampang, justru itu akan mempengaruhi nilai kita keseluruhan dan harus mengulang civic di tahun selanjutnya. Jadi bagi kalian yang menggap civic tidak penting, sebaiknya di pikir ulang. Dan mengenai kelas tutor, apakah wajib di ikuti? Saran dari kak Dahel adalah ya wajib hadir jika ada kelas tutor, sebab kita tidak atau apa yang ada di kelas tutor nantinnya. Entah itu quiz ataupun ada tugas untuk nilai tambahan, selain itu kak Dahel mengatakan bahwa kelas tutor biasanya jauh lebih detail dalam pembahasan materi pembelajaran sehingga sayang jika dilewatkan.  Dan yang terakhir mengenai etika pakaian di kampus, jika di kelas tutor mungkin mengenakan kaos boleh saja akan tetapi ada baiknya mengenakan kemeja sama dengan ketika di kelas. Cukup sekian interview kami dengan ka Dahel, sekiranya bisa memberikan infromasi yang cukup dan berguna bagi Prasmuliyan. Salam kami kel67


Wawancara Dengan ISS


Narasumber : Ibu Rohma Yunita
Pewawancara : Kelompok 67

 Awal pertemuan kami dengan Ibu Rohma Yunita  ketika beliau sedang membersihkan perlengkapan makan di dapur Prasetiya Mulya Business School, tanggal 10 September 2013. Ketika kami ingin mewawancarai Bu Rohma Yunita, beliau terlihat bingung sebab merasa aneh akan di wawancara dan untuk apa sebeneranya wawancara tersebut. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kami mewawancara, beliau bersedia memberi keterangan dan menjawab seluruh pertanyaan dari kami kelompok 67.
Di mulai dari pertanyaan pembuka yaitu  sudah berapa lamakah Ibu Rohma bekerja di Prasetiya Mulya selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Lalu beliau juga mengatakan bahwa sudah suratan takdir jika ISS menempatkan beliau di Prasetiya Mulya untuk bekerja sebagai seorang ISS ketika ditanya mengapa memilih bekerja di Prasetiya Mulya. Perasaan Bu Rohma ketika awal pertama kali bekerja di Prasmul beliau merasa senang dikarenakan lokasi bekerja yang dekat dengan rumah dan gaji yang beliau terima kini jauh lebih banyak dan sesuai dengan standar upah buruh 2013. Selama bekerja di Prasmul tentu ada berbagai macam kejadian baik yang menyenangkan ataupun tidak, salah satu kejadian menyenangkan yang pernah di alami Bu Rohma adalah ketika ia dan kawan kawan ISS diajak oleh kepengurusan Prasetiya Mulya untuk pergi berlibur ke TransStudio Bandung, yaitu sebuah wahana indoor permainan yang sangat ternama. Sedangkan untuk kejadian yang kurang menyenangkan beliau menolak untuk menceritakan disebabkan ketidak pantasan rasa untuk mengumbar sebuah aib. Akan tetapi sejauh ini beliau merasa senang selama bekerja di Prasetiya Mulya, semua berjalan lancar hanya saja beliau merasa cukup kelelahan bertanggung jawab dengan dua kawan gardenernya untuk mengurusi taman Prasetiya Mulya yang cukup luas. Yang terakhir ada penilain subjektif dari Bu Rohma mengenai sikap anak Prasetiya Mulya, beliau mengatakan bahwa sebagian besar anak Prasetiya Mulya masi kurang bersikap luwes dan baik kepada staff ISS disebabkan karena kurangnya kesadaran untuk menegur sapa atau senyum kepada mereka. Sehingga perasaan untuk saling menghargai dan dihargai itu penting adanya. Cukup sekian interview kami dengan Ibu Rohma Yunita, semoga bisa memberikan gambaran atau profil secara jelas mengenai tanggapan Ibu Rohma Yunita sebagai salah satu pekerja dari ISS yang bertugas melayani dan membantu mahasiswa dan mahasiswi Prasetiya Mulya.


0 komentar :

Posting Komentar